Selasa, 04 Juni 2013

Disdik Polman Bakal Tindak Kepsek Pemungut Biaya ke Siswa

Jum'at, 12 April 2013 15:48 wib
Huzair Zainal - Sindo TV






Ilustrasi

POLEWALI MANDAR - Aksi bunuh diri seorang remaja perempuan berinisial AR di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, karena tidak bisa melanjutkan sekolah, mengundang keprihatinan berbagai pihak. Salah satunya datang dari Dinas Pendidikan Polewali Mandar

Bersama rombongan, Kepala Dinas Pendidikan Polewali Mandar, Aripuddin Toppo, mendatangi kediaman keluarga almarhumah AR di Desa Tondrolima, Kecamatan Matakali, Jumat (12/4/2013).

Selain mengucapkan rasa turut berduka cita, Aripuddin juga memberikan santunan kepada kedua orangtua AR, Nasir dan Hande.

Di singgung pendidikan yang masih mahal hingga mengakibatkan remaja tersebut bunuh diri lantaran tidak bisa bersekolah, Aripuddin menyesalkan. Dia berjanji akan mendindak tegas kepala sekolah yang masih memungut biaya kepada siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Seperti diberitakan, AR mengembuskan napas terakhir di RSUD Polewali Mandar setelah dirawat pada Selasa, 9 April lalu. Anak ketiga dari tujuh bersaudara ditemukan tak berdaya di rumahnya setelah meminum racun serangga.

Aksi nekat itu lantaran keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah menengah pertama tidak kunjung terealisasi. Padahal dirinya sudah menunggu sejak setahun lalu.

Bukan tanpa alasan orangtua korban tidak menuruti keinginan putri mereka. Pasalnya, Naser hanya bekerja sebagai petani sawit di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Penghasilannya untuk biaya sekolah AR tidak cukup, karena dua kakak AR juga tengah bersekolah.

Sebenarnya, AR sudah didaftarakan ke sekolah terbuka beberapa waktu lalu. Lantaran orangtuanya tidak mampu membayar uang administrasi Rp600 ribu yang diminta pihak sekolah, AR mundur. Kini, remaja 13 tahun yang bercita-cita menjadi dokter itu telah tiada. Jenazahnya, kemarin dimakaman di pemakaman umum di desa setempat. (Huzair Zainal/Sindo TV/ris)